Rabu, 4 Oktober 2023

Krisis Air Bersih Meluas di Cianjur, PMI Hadapi Keterbatasan Armada

- Selasa, 19 September 2023 | 09:06 WIB
BERGILIRAN: Truk tanki Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur menyalurkan air bersih kepada masyarakat Kampung Leuwipari, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber. (Foto Istimewa)
BERGILIRAN: Truk tanki Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur menyalurkan air bersih kepada masyarakat Kampung Leuwipari, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber. (Foto Istimewa)

RADARCIANJUR.com, CIANJUR - Krisis air bersih di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, semakin meluas akibat kemarau panjang. Sebanyak 12 wilayah kecamatan terdampak, dengan total 24 desa yang membutuhkan pasokan air bersih.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur telah mendistribusikan satu juta liter air bersih ke wilayah-wilayah terdampak. Namun, upaya ini masih terkendala keterbatasan armada.

"Kami hanya memiliki satu armada tangki air, sehingga penyaluran air bersih tidak dapat dilakukan secara optimal," kata Ketua PMI Kabupaten Cianjur, Ahmad Fikri, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga: Wisata Sejarah di Kuningan, Ada Gedung Tempat Perundingan antara Indonesia, Belanda, dan Inggris di Tahun 1946

Fikri mengatakan, PMI Cianjur telah meminta bantuan dari instansi terkait, seperti BPBD Cianjur dan Dinas PUPR Cianjur, untuk menambah armada tangki air. Namun, hingga saat ini, bantuan tersebut belum kunjung datang.

"Kami berharap bantuan dari pemerintah segera datang agar krisis air bersih di Cianjur dapat segera teratasi," kata Fikri.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kuswanawijaya, mengakui keterbatasan armada tangki air dalam menangani krisis air bersih. Ia mengatakan, BPBD Cianjur tidak memiliki satu pun armada tangki air.

Baca Juga: 3 Hektare Sabana Hangus, Kebakaran di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango

"Selama ini ya kita berkordinasi dengan pihak PMI dan PDAM. Sejatinya, ya kita juga punya, ya," kata Asep kepada Media, Senin (18/9/2023).

Asep menambahkan, krisis air bersih di Cianjur juga mengancam gagal panen ratusan hektar areal pesawahan. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air.

Berikut adalah beberapa dampak krisis air bersih di Kabupaten Cianjur:

  • Warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK).
  • Warga terpaksa menggunakan air sungai yang keruh untuk kebutuhan MCK.
  • Krisis air mengancam gagal panen ratusan hektar areal pesawahan.
  • Krisis air dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti diare dan penyakit kulit.

Masyarakat diharapkan untuk menghemat penggunaan air dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah krisis air bersih di masa depan.

Baca Juga: 'Daftar Pemain' Indra Sjafri Bawa 22 Pemain Timnas Indonesia U-24 untuk Asian Games 2022

Penambahan Armada Tangki Air Diminta

Halaman:

Editor: Jafar Sidik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Raider 300/BJW Lindungi Aset Bangsa di Papua

Selasa, 3 Oktober 2023 | 19:36 WIB
X