RADARCIANJUR.com - Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Cianjur menyatakan naiknya harga beras di Kabupaten Cianjur akibat dampak musim kemarau yang membuat sejumlah lahan pesawahan di Cianjur tidak bisa menanam padi.
Hal itu buntut tidak adanya air yang memicu kekeringan atau kemarau panjang dampak dari badal El-Nino.
Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Komarudin membenarkan, dampak kemarau menjadi salah satu indikator pemicu melambungnya harga beras di Cianjur.
Saat ini beras medium Harga Eceran Tertinggi (HET) semula Rp10.900 ribu/kilogram naik menjadi Rp12.700/kilogram.
Sedangkan harga beras premium semula HET berada di angka Rp13.900 malah turun menjadi Rp13.600 ribu/kilogram.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Umumkan Penerimaan PPPK Sebanyak 1.574, Formasi Guru Terbanyak
"Saat ini harga beras tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp1.800. Namun untuk beras premium malah dibawah harga eceran tertinggi (HET)," kata Komarudin, Selasa, (19/09/2023).
Atas kenaikan harga beras di sejumlah pasar tradisional pihaknya kini tengah berkordinasi dengan Bulog.
"Namun ada kabar baik sesuai dengan pidato Presiden bahwa dalam tiga bulan ini September Oktober dan Nopember, pemerintah akan menurunkan bantuan beras untuk masyarakat miskin yang tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," paparnya.
Baca Juga: Formasi Guru Terbanyak Seleksi PPPK 2023, Disdikpora Cianjur: Jadi Prioritas Nasional
Senada dengan yang disampaikan, Kepala Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison mengatakan, masyarakat akan menerima bantuan pangan berupa 10 Kilogram/penerima.
"Langkah dari pemerintah dalam mengantisipasi kenaikan beras ini meluncurkan bantuan pangan berupa beras, nanti di Cianjur akan segera dilakukan penyaluran," kata Renato. (byu)
Artikel Terkait
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras di Musim Kemarau, Pimpinan Bulog Cianjur Turun ke Pasar
Bulog Cianjur Didemo, Dituntut Stabilkan Harga Beras