RADARCIANJUR.com - Musim hujan disertai angin kencang dalam beberapa waktu ini, terus menerjang Kabupaten Cianjur.
Kejadian tersebut tentunya dapat berdampak pada masyarakat yang kini berada di pengungsian, lantaran rumah yang ditempati hancur akibat gempa bumi tempo lalu.
Ancaman penyakit pun tak luput menghantui para penyintas gempa yang tengah berdiam di tenda-tenda darurat. Salah satunya seperti Demam Berdarah (DBD) dan Scabies atau penyakit kulit.
Baca Juga: Menjadi Prestasi: Penularan Penyakit Difteri di Cianjur Sangat Rendah
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, meminta agar masyarakat memperhatikan lingkungan di sekitar pengungsian, lantaran musim hujan dengan curah tinggi saat ini mesti diwaspadai.
"Yang harus diwaspadai saat ini adalah penyakit yang berbasis lingkungan seperti DBD dan Scabies. Penyakit tersebut didorong faktor juga dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan kebersihan lingkungan," kata Yusman.
Penyakit tersebut, lanjutnya, dapat memicu terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Sehingga, Puskesmas yang berada di wilayah pengungsian, diwajibkan melakukan edukasi terhadap masayrakat mengenai wajibnya menjaga kebersihan lingkungan.
Hal itu pula, menjadi potensi penyebaran penyakit yang cukup tinggi. Masyarakat pun diminta untuk menjaga kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin yang disediakan atau bisa mengajukan ke Puskesmas setempat.
"Dengan adanya faktor-faktor tersebut, dapat memicu KLB, kan ada kepadatan tinggi, dan lingkungan yang kurang diperhatikan. Terlebih tinggal di tenda-tenda kondisinya padat," tutup Yusman.***
Artikel Terkait
Bupati Cianjur Minta Dinkes Manfaatkan Program Cekas di Pengungsi Gempa
Puluhan Tukang Cukur Gratis Siap Pangkas Rambut Para Pengungsi Gempa
Pengungsi Gempa Cianjur Bebas Biaya Berobat Puskesmas dan Rumah Sakit, Ini Syarat dan Batasnya
Angin Kencang Porak Porandakan Sebagian Tenda Pengungsi di Cianjur
Cuaca Ekstrem Terpa Pengungsi di Shelter