Tinjau BSD Sirnagalih, Puan Maharani Pastikan Risha Bagi Penyintas Gempa Cianjur Aman

RADARCIANJUR.com - Ketua DPR RI Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, meninjau sekaligus menyerahkan kunci salah satu rumah di lingkungan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan nomor A12 secara simbolis, kepada salah seorang penerima, warga terdampak gempa, Rabu (01/03/2023).

Didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman, serta Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka, tampak sedikit berbincang-bincang dengan pemilik rumah terdampak Gempa di wilayah Kecamatan Cugenang tempo lalu.

Kedatangan anak ketiga, Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu, menandai rampungnya Rumah Instan Sederhana (Risha) yang kini telah diberi nama Bumi Sirnagalih Damai (BSD).

Puan memastikan, 200 Hunian Tetap (Huntap) bisa diserah terimakan pada warga terdampak dari sebanyak 500 Huntap yang akan diberikan.

Baca Juga: Ratusan Warga Nagrak Telah Dapat SK Relokasi Bupati, Siap Pindah Ke Risha Cilaku

Puan meminta, Pemkab Cianjur untuk dapat mengelola dan menjaga, juga bisa mengimbau ke masyarakat untuk dapat memperhatikan kebersihannya.

"Menjadikan komunitas yang bisa bergotong royong, menjalani kehidupan untuk ke depannya," kata Puan Maharani kepada wartawan.

Menurut Puan, proses penanganan bencana dan recovery di Cianjur terbilang cukup cepat.

"Di Cianjur merupakan salah satu proses relokasi yang bisa saya katakan cepat, karena lokasinya dekat dengan Jakarta, bantuan ke masyarakat pun cepat dialokasikan," kata Puan.

Baca Juga: Proyek Risha Cilaku Rampung, Warga Zona Merah Siap-siap Tempati

Sementara itu, seusai mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Herman Suherman mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengupayakan pembuatan Huntap BSD dalam waktu cepat.

"Sejak bencana terjadi, 100 hari pengerjaan langsung bisa diserahkan kepada masyarakat," kata Herman.

Saat ini Herman menambahkan, Pemkab Cianjur tengah menunggu hunian tetap ke 2 bagi warga penyintas gempa.

"Kita tunggu 10 lagi rumah yang di Mande, mudah-mudahan bulan puasa sudah bisa diserahkan, yang Huntap ke tiga kita sedang menunggu kajian dari BMKG," tutup Herman.***