RADARCIANJUR.com - Jalur tengkorak, Gekbrong sudah tak asing bagi masyarakat lokal maupun pengemudi.
Beragam kecelakaan kerap terjadi, seperti belum lama ini truk tronton bermuatan palet diduga mengalami rem blong di Kampung Pancuran Luhur Rt04/Rw02 Desa Songgom Kecamatan Gekbrong.
Meski sudah memiliki jalur penyelamat, namun lokasinya jauh dari titik kejadian kecelakaan atau lokasi yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Memang tidak bisa diprediksi. Tapi setidaknya ada antisipasi dini.
Minimal ada dua atau tiga jalur penyelamat yang ada di lokasi, tepatnya di Desa Songgom Kecamatan Gekbrong. Namun, tidak semudah membalikan telapak tangan. Proses panjang harus dilakukan hingga Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Pengamat Transportasi Sebut, Pembuatan Jalur Penyelamat Perlu Dikaji Bersama
Lantaran, jalur penyelamat yang saat ini ada, merupakan hasil dari kajian dan pemetaan dua kementerian tersebut. Daerah dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur hanya melaporkan dan memberikan informasi lokasi.
Bukan tidak mengajukan. Sekitar tahun 2021, Dishub Kabupaten Cianjur bersama dengan Polres Cianjur pernah mengajukan untuk kembali dibangun jalur penyelamat untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan hebat yang rata-rata diakibatkan rem blong.
Tak heran, pengajuan tersebut dilakukan mengingat jalur penghubung dua kabupaten ini kerap kali dilintasi kendaraan besar. Kurang lebih 1.000 kendaraan setiap harinya melintas di hari biasa. Sementara di akhir pekan, hanya 50 persennya saja atau 500 kendaraan, lantaran aktivitas pabrik libur.
Selain jalur penyelamat, sepanjang jalur tengkorak tersebut terdapat kurang lebih 10 garis kejut sebagai pengurang kecepatan kendaraan yang melintas. Terlebih di titik kegiatan masyarakat seperti pendidikan dan pasar.
Baca Juga: Deretan Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Gekbrong Satu Tahun Kebelakang, 6 Meninggal Dunia
Antisipasi lainnya yang diupayakan Dishub Kabupaten Cianjur yakni dibangunnya jembatan timbang yang berlokasi di perbatasan kabupaten kota, seperti di Kecamatan Gekbrong yang berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Tetapi masih menanti kepastian dan kabar kapan direalisasikan.
"Mengenai jalur penyelamat, dari mulai kajian hingga penentuan lokasi itu dari Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan. Kami sudah memberikan rekomendasi juga mengenai lokasi, tapi semua keputusan dan wewenang dari Pemerintah Pusat. Sebetulnya perlu ada lagi di lokasi titik kejadian kecelakaan, minimal dua lagi," ujar Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Cianjur, Muhamad Iqbal Safaruddin.
Lanjut Iqbal, sebetulnya, di Jalan Puncak-Cipanas masih perlu disiapkan jalur penyelamat. Namun, kondisi lokasi untuk pembuatan rata-rata berada di tebing dan jurang. Sehingga, hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan dari Pemerintah Pusat belum dibangunnya jalur penyelamat.
"Seperti diketahui, di Jalan Puncak-Cipanas itu kan rata-rata di pinggir jalan, seperti di Jembatan Cikundul, jurang. Sehingga mungkin itu yang jadi pertimbangan Pemerintah Pusat dan juga lahan untuk pembuatannya belum ada," tutupnya. (kim)
Grafis
Artikel Terkait
Rem Blong, Truk Bermuatan Terigu Terbalik di Jalur Penyelamat Jalan Raya Sukabumi
Laka Maut Kembali Terjadi di Jalur Tengkorak Gekbrong, Begini Kronologis Polisi
Deretan Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Gekbrong Satu Tahun Kebelakang, 6 Meninggal Dunia
KPS FH Unsur Cianjur Kembali Dulang Prestasi, Sabet Juara Piala Mahkamah Agung di Malang
Pengamat Transportasi Sebut, Pembuatan Jalur Penyelamat Perlu Dikaji Bersama