RADARCIANJUR.com - Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Selasa (28/2) sekitar pukul 20:11 WIB, terjadi gempa bumi yang berada di Sesar Cimandiri.
Hal tersebut turut berdampak terhadap beberapa daerah sekitar dari mulai Sukabumi dan Cianjur wilayah Selatan. Sesar Cimandiri, merupakan sesar aktif dengan tipe sesar geser mengiringi obligasi.
Sesar ini pun dominan naik dengan panjang zona sebesar kurang lebih 100 kilometer dan memiliki slip rate geodetic berkisar antara 0,4-1 milimeter per tahun (Sawitri, 2016).
Baca Juga: Diiming-imingi Cuan Besar Bisnis Pulsa, Relawan Cianjur Tertipu Jutaan Rupiah
Sesar Cimandiri memiliki enam segmen utama yakni Segmen Loji, Cidadap, Nyalindung, Cibeber, Saguling dan Padalarang. Berdasarkan Buku Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia (PUSGEN) tahun 2017, segmen tersebut dibagi menjadi tiga segmen besar yakni Segmen Cimandiri (ekuivalen dengan segmen Cidadap) dan Cibeber-Nyalindung, dan Rajamandala (ekuivalen dengan segmen Saguling- Padalarang.
Dari kejadian kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuat skenario potensi gempa bumi Sesar Cimandiri yang berdampak terhadap daerah sekitar.
Dari skenario tersebut, jika gempa bumi Sesar Cimandiri berkekuatan 6,7 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer, maka kerusakan sedang akan terjadi di wilayah Sukabumi dari mulai retatakan pada bangunan hingga roboh. Tergantung pada struktur bangunan yang berdiri, wilayah ini masuk kategori kerusakan sedang.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar, BMKG: Tata Lingkungan Supaya Ditingkatkan
Di wilayah Kota Sukabumi, Cianjur dan Bogor. Kerusakan yang berdampak hanya ringan. Bangunan yang rusak hanya mengalami keretakan saja dan wilayah ini masuk dalam kategori kerusakan ringan.
"Skenario Peta Guncangan yang dijalankan dengan sumber gempa bumi di Sesar Cimandiri (Segmen Nyalindung-Cibeber) dengan maksimum 6.5 magnitudo ditunjukkan dengan kode atau tanda bintang berwarna hitam, terdampak 220 gal atau VI-VII MMI berada di wilayah Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur," ujar Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu.***
Artikel Terkait
BMKG Prediksi Musim Kemarau Terjadi Pada April Hingga Mei
Cianjur Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Sepekan Kedepan, Begini Penjelasan BMKG
BMKG Sebut, Gempa 4,3 Dini Hari Akibat Sesar Cugenang? Cek Penjelasannya
Jabar Berpotensi Diterjang Angin Kencang, Ternyata Begini Penjelasan BMKG
Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar, BMKG: Tata Lingkungan Supaya Ditingkatkan