Fracking, Pencemaran Air, dan Amblesan: 3 Ancaman dari Geothermal

RADARCIANJUR.COM, -- Geothermal adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Kata “geotermal” berasal dari bahasa Yunani, “geo” yang berarti bumi dan “thermal” yang berarti panas, sehingga secara bahasa, geotermal memiliki arti panas bumi.

Energi Geothermal dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau pemanasan dengan memompa air ke dalam sumur-sumur Geothermal dan mengumpulkan uap air yang keluar ke permukaan.

Dampak negatif Geothermal adalah dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan energi panas bumi untuk keperluan listrik atau pemanasan.

Beberapa dampak negatif yang sering dikaitkan dengan Geothermal adalah:

Fracking dan gempabumi minor
Fracking adalah proses injeksi cairan bertekanan tinggi ke dalam batuan untuk meningkatkan aliran panas bumi. Namun, fracking dapat menyebabkan pergeseran batuan yang memicu gempabumi minor. Contohnya adalah kasus Basel di Swiss yang mengalami gempabumi berkekuatan 3,4 skala Richter akibat fracking.

Baca Juga: Geothermal: Sumber Energi Bersih atau Ancaman Lingkungan?

pencemaran air
Cairan hidrotermal yang dipompa dari sumur Geothermal dapat mengandung kontaminan seperti arsenik, antimon, dan boron yang berbahaya bagi kesehatan manusia jika masuk ke sumber air minum. Contohnya adalah kasus Balcova di Turki yang mengalami pencemaran air akibat larutan hidrotermal.

Amblesan
Ekstraksi panas bumi dari kedalaman dangkal dapat menyebabkan penurunan tekanan di dalam formasi batuan dan menimbulkan amblesan atau penurunan permukaan tanah1. Contohnya adalah kasus Wairakei di Selandia Baru yang mengalami amblesan hingga 14 meter akibat ekstraksi panas bumi.

Selain dampak negatif tersebut, Geothermal juga memiliki beberapa kekurangan seperti biaya modal yang tinggi, keterbatasan lokasi, dan emisi sulfur dan silikat.***