RADARCIANJUR.com-Cipanas yang biasanya ramai oleh kehadiran turis dari Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah (Timteng) pada Ramadhan 2023 atau 1444 Hijriyah ini berkurang drastis.
Kondisi tersebut berdampak pada perekonomian warga dan sejumlah perusahaan yang berada di sekitarnya.
Kepala Desa Sukanagalih H Dudung Djaenudin menuturkan, saat Ramadhan wisatawan menurun drastis, karena mereka banyak yang pergi ke negeri asalnya. Sehingga saat ini kawasan Sukanagalih cukup sepi dari wisatawan Timur Tengah.
Baca Juga: Petugas Lapas Cianjur Periksa Hunian, Pascagempa 4.0 Magnitudo Mereda
"Ya, kalau bulan Ramadhan mereka jarang ke Cipanas. Nanti setelah Idul Fitri diprediksi wisatawan Timur Tengah kembali datang seperti biasanya," ujar Dudung Djaenudin.
Diakuinya, selama bulan puasa ini pihaknya terus memantau kawasan Sukanagalih agar terbebas dari aksi maksiat. Sehingga masyarakat bisa beribadah dengan khusuk, aman, tertib, dan kondusif.
"Alhamdulillah setelah beberapa kali razia pada waktu itu bersama petugas keamanan Sukanagalih, cukup menekan angka pengguna miras dan prostitusi. Meskipun demikian kami terus melakukan pemantauan lapangan," tuturnya.
Sementara itu salah seorang Supervisor Money Chager yang ada di Cipanas Ahmad Ilham menjelaskan, bisnis money changer saat ini sedang sepi tak seperti biasanya. Kondisi ini diduga WNA asal Timur Tengah pulang ke negeri asalnya saat bulan Ramadhan.
Baca Juga: Mau Tahu Kegiatan Selama Ramadhan 2023 di Masjid Agung Cianjur, Inilah Kegiatanya
Selain itu mereka pun lebih memilih daerah Warungkaleng-Bogor ketimbang daerah Sukanagalih. “Biasanya dalam kondisi normal, dalam sehari kami bisa menerima sekitar 5.000-7.000 dollar dalam sehari, akan tetapi sekarang hanya 3000-5000 dollar salam sehari,” akunya.
Menurutnya, biasanya setelah lebaran Idul Adha kunjungan WNA asal Timur Tengah meningkat drastis. Akan tetapi tahun ini kondisinya jauh berbeda. “Apakah WNA Timur Tengah banyak yang lebih memilih ke Warungkaleng kami belum bisa memastikan. Akan tetapi berdasarkan informasi yang kami terima, di Warungkaleng wisatawan Timur Tengah jumlahnya lebih banyak,” tuturnya.
Dikatakannya, para wisatawan asal Timur Tengah biasanya lebih memilih villa ketimbang ke hotel, karena biayanya lebih murah. Meskipun demikian, wisatawan asal Timur Tengah kerap menjadi korban pencurian, sehingga timbul penilaian bahwa areal real estate dan vila di Sukanagalih tak aman.
Baca Juga: Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir: Indonesia Harus Terima Keputusan FIFA
“Biasanya wisatawan asal Timur Tengah menyewa vila, dan mereka biasanya meninggalkan vila untuk berwisata ke Cibodas atau Jangari. Selepas itu, kembali lagi ke vila namun barang-barangnya sudah hilang,” katanya.**
Artikel Terkait
Resmi! Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir: Indonesia Harus Terima Keputusan FIFA
Mau Tahu Kegiatan Selama Ramadhan 2023 di Masjid Agung Cianjur, Inilah Kegiatanya
Kapolri Mutasi Ratusan Personel Polri, 7 Kapolda Diganti
Gejala Kucing Saat Sakit Perut, dan Cara Mengobatinya