RADARCIANJUR.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mencatat, angka penularan penyakit raja singa atau sifilis periode Januari-April 2023 ada sebanyak 18 kasus.
Pada periode tahun 2023, kasus sifilis paling rendah dibandingkan dua tahun ke belakang yang tercatat di tahun 2021 ada 20 kasus dan tahun 2022 ada 29 kasus.
Sifilis adalah penyakit yang diawali dengan luka di sekitar alat kelamin, dubur, ataupun mulut. Awal kemunculan luka tersebut cenderung tidak disertai dengan rasa nyeri.
Kabid Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya memastikan, warga Cianjur yang terjangkit sudah dilakukan penanganan medis.
Baca Juga: WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Dinkes Cianjur: Kita Masih Tunggu Intruksi Kemenkes RI
"Masyarakat Cianjur yang terjangkit sudah pada sembuh dan diobati semua," kata dr Frida, Senin, (15/05/2023).
Menurut dr Frida, penularan penyakit sifilis dapat terjadi akibat gaya hidup tidak sehat karena konsumsi minuman beralkohol dan Napza atau Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif.
"Hal itu karena alkohol dan Napza dapat menurunkan kesadaran dan membuat seeseorang menjadi agresif atau impulsif. Akibatnya, risiko untuk berhubungan seksual dengan cara yang tidak aman akan meningkat," ujarnya.
Ia pun memastikan stok obat sifilis di Kabupaten Cianjur saat ini terbilang mencukupi.
Akan tetapi, masyarakat tidak dapat sembarangan mendapatkan beberapa jenis obat sifilis seperti Penisilin, Doxycycline, Tetracyclyne
dan Ceftriaxone.
"Untuk obat insyaallah aman, antibiotik pilihan untuk penyakit sifilis ,tetapi tidak bisa dibeli sendiri oleh penderita tetapi harus dengan resep dokter untuk ketepatan penggunaan dan dosis yang diberikan," tutup dia.***
Artikel Terkait
Jawa Barat Bakal KLB Polio, Dinkes Cianjur Pastikan Giat Imunisasi Anak Gencar Dilakukan
Pemkab-Dinkes Cianjur Bareng Puskesmas, Launching Imunisasi Polio Serentak di Pacet
Dinkes Cianjur Bakal Lakukan Tes Urine pada Pemudik di Terminal
Dinkes Cianjur Siagakan Puluhan Ambulan Saat Libur Lebaran
Soal Fenomena Suhu Panas Ekstrem, Ini Himbauan BPBD dan Dinkes Cianjur