Fenomena 'Kutu Loncat' Jelang Pemilu 2024 Marak di Cianjur, Begini Pandangan Mat Beci

RADARCIANJUR.com - Fenomena 'kutu loncat' atau politikus pindah partai jelang Pemilu 2024, terjadi di Kabupaten Cianjur.

Sederet politikus berlomba-lomba mencari parpol yang dirasa nyaman untuk dinaungi untuk tujuan kepentingan politik kedepannya.

Beberapa politikus seperti M.Toha yang semula memimpin Partai Bulan Bintang (PBB) cukup lama kini beralih menjadi kader Partai besutan Surya Paloh NasDem, kemudian Babah Geri yang semula merupakan kader militan Partai NasDem kini tercatat menjadi pasukan Banteng Merah PDIP dan baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan kepindahan aktivitis Soni Farhan yang semula nyaleg di NasDem, namun detik-detik terakhir pindah ke Partai Perindo.

Baca Juga: Belasan Parpol di Cianjur Siap Berlaga pada Pemilu Mendatang, 786 Bacaleg Saling Berebut Kursi

Ketua Masyarakat Benteng (Mat Beci) Cianjur Maulana Dev mengatakan, fenomena pindah Partai dari sejumlah politikus atau sering disebut masyarakat sebagai 'kutu loncat' adalah hal yang biasa terjadi jelang Pemilu.

"Mengenai fenomena 'kutu loncat' jelang pemilu 2024 adalah hal wajar dan marak terjadi di setiap pesta Demokrasi dan sudah menjadi rahasia umum," kata Maulana Dev, Selasa, (16/05/2023).

Menurut Maulana, Parpol adalah sebuah Kapal atau Perahu yang mana dapat dinaiki siapapun.

"Bisa di analogikan yang mana siapa aja dapat ditampung dan seijin dari pemilik kapal tersebut melalui berbagai kesepakatan yang terjadi," ujarnya.

Ia pun berpesan kepada para Bacaleg agar keinginannya menjadi wakil rakyat atas kepentingan masyarakat.

"Pesanannya kepada Para Bacaleg agar bersaing secara sehat, jujur dan adil apa pun perahunya guna kepentingan masyarakat ketika terpilih menjadi wakil rakyat," tutup dia.***