RADARCIANJUR.com - Setelah telur naik, kini daging ayam ikut-ikutan naik. Kenaikan daging ayam tersebut tidak tanggung-tanggung, hampir mencapai Rp40 ribu per kilogram (/kg). Ternyata, kenaikan ini terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan pantauan Radar Cianjur di Pasar Muka, harga daging ayam kini sudah mencapai Rp38 ribu/kg dari sebelumnya Rp36 ribu/kg. Kenaikan ini sudah terjadi kurang lebih selama tiga hari dan berdampak terhadap tingkat pembeli juga omset para pedagang daging ayam di pasar tradisional Kabupaten Cianjur.
Pedagang Daging Ayam Pasar Muka, Indra menuturkan, kondisi kenaikan ini turut berpengaruh terhadap pembeli yang berkurang dan omset turut menurun.
Baca Juga: Pengamat Ekonomi Unsur Cianjur Sebut, Faktor Produksi-Distribusi Picu Harga Telur Naik
"Bisanya suka habis (penjualan, red), tapi sekarang habisnya cuma 60-70 kilogram," ujarnya.
Indra menanggap biasa dengan kenaikan daging ayam yang saat ini terjadi. Lantaran, sudah seperti siklus yang menjelang tahunan saat akan menghadapi hari raya.
"Sudah biasa, mungkin karena mau menjelang Hari Raya Idul Adha," singkatnya.
Hal serupa turut dirasakan Pedagang Daging Ayam Pasar Induk Cianjur (PIC), Cicih Sukaesih. Ia hanya pasrah dengan kondisi kenaikan tersebut. Tetapi, ia berharap, kondisi ini bisa cepat pulih. Lantaran dampaknya sangat terasa terhadap pemasukan.
"Dulu harganya Rp35 ribu/kg, sekarang Rp39 ribu/kg. Ada sekitar tiga harian harga naik. Kemarin telur, sekarang daging ayam," tuturnya.
Mengenai kenaikan tersebut, ia tidak mengetahui secara pasti. Namun, ia merasa khawatir, harga akan bertambah naik jika tidak ada penanganan dari pemerintah. Pasalnya, kondisi ini turut berimbas terhadap pemasukannya.
"Khawatir takut naik terus, apalagi sekarang enggak habis banyak. Sisanya disimpen aja di pendingin," ungkapnya.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Siapkan Regulasi Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam
Kepala Dinas Kkoperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Komarudin mengungkapkan, kenaikan ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Cianjur tetapi di seluruh Indonesia.
Komarudin menduga, kenaikan ini disebabkan menjelang hari raya seperti Hari Raya Idul Adha. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan terkait kenaikan tersebut.
"Biasanya kenaikan ini karena menjelang hari raya. Tetapi kalau dibandingkan dengan Pasar Ciranjang itu lebih murah. Karena di Pasar Ciranjang banyak mengambil pasokan dari luar dan lebih dekat," paparnya.
Artikel Terkait
Harga Cabai Rawit di PIC Melambung Tinggi, Daging Ayam Malah Turun
Gila! Harga Telur - Daging Ayam Potong di Pasar Cipanas Tembus Harga Segini
Gila! Harga Daging Ayam di Pasar Tembus Rp40 Ribu
Gara-gara Ini Harga Daging Ayam Melambung Tinggi
Pemkab Cianjur Siapkan Regulasi Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam