Minggu, 24 September 2023

Sering Terpapar Polutan, Begini Penjelasan Dinkes Cianjur Soal Dampak dan Cara Pencegahannya

- Rabu, 7 Juni 2023 | 21:17 WIB
Kantor Dinkes Cianjur Jalan Prof Moch Yamin.  (Foto : Bayu Nurmuslim)
Kantor Dinkes Cianjur Jalan Prof Moch Yamin. (Foto : Bayu Nurmuslim)

RADARCIANJUR.com - Masyarakat Kabupaten Cianjur yang tengah bekerja atau tinggal di Ibu Kota Jakarta, nampaknya harus lebih menjaga kondisi tubuh.

Lantaran, Jakarta kini menduduki peringkat ketiga polusi udara terburuk di dunia. Berdasarkan data dari IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dengan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

Data tersebut terhitung pada Selasa (6/6), menurut World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, kualitas udara idel memiliki bobo t konsentrasi PM 2,5 antara o hingga 5 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga: Soal Laporan Pencemaran Nama Baik oleh Mario Dandy, Amanda Penuhi Panggilan Penyidik

Bahkan, indeks tersebut tidak hanya dibuat oleh IQAir. Beberapa pihak lainnya turut memantau dan melakukan observasi. Seperti PurpleAir, AirNow, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila yahya menuturkan, ketika masyarakat terpapar polutan dari udara, beberpa penyakit akan muncul.

Awal penyakit menyerang seperti batuk pilek biasa yang menjadi radang tenggorokan dan jika sering terpapar serta tidak ditangani medis, paru-paru akan turut terpapar.

"Jika tidak diobati dengan sesuai pengobatannya, bisa saja. Selain itu ada faktor pendukungnya seperti meroko juga," ujarnya.

Lanjut Frida, seringnya terkena polutan dan tanpa ada antisipasi, bisa saja polutan tersebut mengendap di saluran pernapasan dan juga di paru-paru.

Frida pun mengimbau kepada masyarakat, agar menggunakan masker, menghirup udara segar di area terbuka hijau dan menjaga kondisi tubuh.

"Kalau sering dan tidak diantisipasi seperti menggunakan masker, menghirup udara segar di area terbuka hijau dan juga menghindari kebiasaan seperti meroko, itu meminimalisir juga," tutupnya.***

Editor: Dadan Suherman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X