RADARCIANJUR.COM-Dalam rangka menyambut hari Ibu ke-90, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti kegiatan jalan sehat bersama warga Cianjur, (23/12). Agus mengaku, setiap datang ke Kabupaten Cianjur selalu merasa senang, bahagia dan terharu melihat antusiasnya sambutan dari warga Cianjur. "Allhamdulilah saya bersama Pak Syarif Hasan bisa bertemu dengan masyarakat Cianjur, berolahraga jalan sehat. Dan tentunya tadi bisa menghibur diri dalam suasna kebersamaan, ini adalah sebuah kegiatan yang sangat baik, mudah mudahan masyarakat juga selalu sehat dalam berolahraga dan tentunya yang lebih penting selalu meningkatkan silaturahmi yang baik," paparnya. Agus mengatakan, kedatanganya ke Kabupaten Cianjur dalam rangka memperingati hari Ibu ke-90. Ia berharap kaum perempuan senantiasa diberdayakan. "Kita harus berterimakasi kepada para ibu yang telah membesarkan generasi penerus bangsa yang berkualitas," katanya. Saat ditanya terkait pernyataan SBY yang menyebut "jangan ganggu kami" menurut Agus kalimat tersebut ditujukan kepada semua pihak. "Ini adalah negara hukum, negara demokrasi, yang harus menghormati satu sama lain," katanya. Agus menyebut tahun ini adalah tahun politik yang makin hari kian memanas, namun jangan terlibat dalam praktek-praktek yang saling mengintimidasi dan saling menjatuhkan lawan politik. "Kejadian di Pekanbaru, saya pun hadir untuk melakukan investigasi insiden perobekan dan pengrusakan bendera baligho dan atribut partai Demokrat yang dilakukan oleh sekelompok orang yang secara masif dan terorganisir," katanya. Agus mengaku pihaknya hingga saat ini masih belum mengetahui pelaku utama dan motif dibalik pengrusakan bendera baligho dan atribut partai Demokrat tersebut. "Yang kemarin tertangkap itu, hanya pekerjanya saja yang dibayar, tapi tentunya ada yang memberikan order, ada yang memberikan perintah," katanya. Ia mengatakan, kompetisi politik harus berjalan aman, damai, dan adil, jangan sampai ada pihak-pihak tertentu dengan menggunakan kekuatan, kekuasaan. "Apapun itu seperti menggunakan cara-cara yang anarkis, premanisme, hanya sekedar untuk memberikan rasa takut bagi masyarakat dan terhadap lawan politik," katanya. Ia berharap, negara hadir dalam menegakan keadilan dan ketertiban dalam penyelenggaraan Pemilu secara keseluruhan. "Saya berharap penyelenggara Pemilu, yang mempunyai otoritas untuk terus menegakan segala sesuatunya pada tempatnya," harap Agus. Agus mengatakan, hasil pertemuan kemarin dengan Prabowo, tadak ada istilah pembagian tugas, namun ia mengaku telah sepakat untuk meneguhkan soliditas tim kualisi.Partai Gerindra, Partai Demokrat dan juga partai pengusung lainya, harus terus meningkatkan kebersamaan. "Tentunya bukan setiap saat harus bersama-sama, soliditas itu tidak harus tampil secara fisik di depan kamera, justru bagi saya kita bisa menggunakan kesempatan peluang waktu masing-masing untuk menyapa masyarakat lebih luas, Pak Prabowo bisa ke utara, Pak SBY bisa ke selatan, saya bisa ke barat dan bang Sandi bisa ketimur untuk menyapa masyarakat seluas luasnya memenagkan hati dan pikiran mereka, dengan demikian empat bulan kedepan, akan terjadi peningkatan elektabilitas dan kekuatan dukungan dalam Pilpres," katanya. Menurutnya, Partai Demokrat tidak hanya fokus dalam Pilpres, namun tetap beriktiar untuk memenangkan Partai Demokrat di berbagai dapil. "Saya berharap Partai Demokrat bisa kembali bisa mewarnai politin nasional kita, seperti dulu tahun 2009," pungkasny.(dil)