RADARCIANJUR.com- Beberapa mahasiswa yang tergabung di DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Cianjur melakukan aksi di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur. Kurang lebih 30 orang melakukan orasi dengan menuntut agar menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, tuntutan yang diserukan yakni membentuk tim khusus pengawasan BBM. Permintaan pembuatan timsus tersebut untuk melakukan pengawasan mengenai BBM subsidi yang belum sesuai dan bahkan setelah subsidi dicabut pun beberapa mobil mewah masih mengisi BBM berjenis Pertalite. "Ketika subsidi masih ada, mobil mewah menggunakan BBM bersubsidi, bahkan subsidi sudah dicabut juga masih ada. Itu artinya, fungsi pengawasan tidak berjalan," ujar Ketua DPC GMNI Kabupaten Cianjur, Muhammad Rizki Novriandi. Lanjutnya, pihaknya pun menyerahkan surat fakta integritas mengenai penolakan kenaikan harga BBM dan meminta memberantas mafia migas. "Kita meminta agar mafia migas diberantas dan juga KPK agar mengusut kemana mengalirnya dana BBM bersubsidi ini," tegasnya. Selain itu, pihaknya memberikan tenggang waktu hingga awal bulan depan. Namun, jika belum ada respon. Pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Deden Nasihin mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan rapat pimpinan dengan berbagai fraksi di DPRD Kabupaten Cianjur berkaitan dengan kenaikan harga BBM. "Intinya kami memahami situasi kebatinan masyarakat Indonesia yang keberatan dengan kenaikan harga BBM saat ini yang turut berdampak terhadap kenaikan bahan pokok lainnya," tuturnya. Pihaknya pun akan menyampaikan hasil dari audiensi dengan pihak GMNI Kabupaten Cianjur ke Pemerintah Pusat agar ada tindaklanjut. (kim)