RADARCIANJUR.com - Kisah semasa hidupnya Selvi Amalia Nuraini (19) korban tabrak lari yang diduga oleh iringan pejabat dikenal sebagai sosok yang periang. Selvi juga merupakan mahasiswa cerdas selama belajar di kampus. Di mata keluarga, Selvi seorang yang mandiri. Namun, sebelum kejadian ia menjadi agak manja dan meminta untuk dicucikan dan disetrika bajunya.
Laporan: BAYU NURMUSLIM, Cianjur
Hingga kemarin, kejadian dugaan tabrak lari di Jalan Raya Bandung tepatnya di Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, pada Jumat, (20/01) sekitar pukul 14.55 WIB yang dialami Selvi masih belum tuntas.
Baca Juga: Polres Cianjur Bantah Soal Wafatnya Selvi Amalia Karena Rombangan Polisi
Siapa sangka, gadis cantik tersebut memiliki saudara kembar yakni bernama Silva (19). Di mana keduanya berkuliah di kampus yang sama di Universitas Suryakancana, namun keduanya memilih jurusan yang berbeda.
Silva tercatat jadi anak Fakultas Teknik, sedangkan Selvi mantap jadi anak Fakultas Hukum, sama-sama selesai semester satu. Dua gedung fakultasnya pun berdekatan. Sebelumnya mereka sama-sama bersekolah di SDN Neglasari, SMPN 1 Ciranjang dan SMAN 1 Ciranjang.
Kendati sama-sama cantik. Namun urusan tempat tinggal si kembar ini memilih jalan berbeda, Silva memilih tinggal di Ciranjang bersama kedua orangtuanya Yayan Sopian (47) dan Yeti Yulianti (43), sedangkan Selvi memilih tinggal dengan sang bibi, Eva Fatimah (36) di Kecamatan Karangtengah.
Bagi Silva, sosok adiknya (Selvi) merupakan seorang periang, hobi bernyanyi dan memiliki suara yang merdu. Akhir-akhir ini, Silva mengungkapkan, bahwa Selvi doyan menyantap ayam geprek, di salah satu warung makan di depan RSUD Sayang Cianjur, dimana warung makan tersebut terlewati di kala Selvi menuju kampus, dengan nama ayam geprek Mang Ujang.
Silva pun memiliki kenangan terindah sekaligus terakhir dari adik kembarnya itu yang berhubungan dengan hobinya. "Kenangan terindah sekaligus terakhir nyanyi bareng, lipsing gituh sambil direkam," kata Silva sembari termenung.
Selain Silva, kenangan semasa hidup Selvi pun terngiang di benak sang bibi yakni Eva (45) yang sangat merasakan kesedihan ditinggalnya Selvi. Bahkan ia sempat merasakan firasat sebelum keponakan kesayangannya itu benar-benar pergi meninggalkannya.
Baca Juga: Kapolri Segera Cek Kasus Dugaan Tabrak Lari Selvi Mahasiswa Unsur Cianjur
Selvi yang dikenalnya merupakan sosok pribadi yang mandiri, namun tiba-tiba menjadi agak manja dan minta dicucikan baju lalu disetrika olehnya. "Terakhir ketemu saya mau pamit ke rumah teman minta dicucikan baju putihnya sekaligus setrika, biasanya dia tidak pernah seperti itu, biasanya dia kerjakan sendiri," jelas Eva.
Lain halnya dengan sang ibu Yeti Yulianti yang terus meneteskan air mata mengenang anak ke tiganya itu, terus menerus berkata meminta untuk segera dihukum pelaku yang telah menyebabkan sang anak harus menghadap Illahi.
Seolah ia tak rela anaknya yang bercita-cita menjadi notaris itu dibiarkan begitu saja tanpa ada tanggung jawab dari si pelaku. "Yang jelas saya minta pelaku di hukum berat," tegas Yeti.
Artikel Terkait
Mahasiswa UNSUR Cianjur Gelar Aksi Solidaritas, Soal Meninggalnya Selvi Amalia Nuraini
Kapolri Segera Cek Kasus Dugaan Tabrak Lari Selvi Mahasiswa Unsur Cianjur
Polres Cianjur Bantah Soal Wafatnya Selvi Amalia Karena Rombangan Polisi