Idap Tumor dan Buta, Pekerja Migran Asal Cianjur Ingin Pulang, Suami: Pak Presiden Bantu Istri Saya

RADARCIANJUR.com - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Roskiah (40 tahun), warga Kampung Cilameta, Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, meminta bisa segera pulang dari tempat mencari nafkahnya di Arab Saudi.

Keinginannya itu, lantaran, Roskiah tengah mengidap penyakit tumor dan tak bisa melihat. Apalagi dengan kondisi yang jauh dari keluarga, Roskiah mendesak kepada sejumlah pihak terkait, supaya bisa membantu kepulangannya itu ke kampung halaman dia saat ini.

Suami Roskiah, Ajat Sudrajat (48) mengaku bahwa dirinya kini tengah berjuang agar sang istri bisa segera pulang.

Baca Juga: Alami Tumor di Alis Mata, Pekerja Migran Asal Pagelaran Harapkan Pulang

Upaya yang dilakukan Ajat salah satunya mendatangi DPC Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (Astakira) Pembaharuan Kabupaten Cianjur.

"Istri saya berangkat ke Saudi Arabia pada 2019 lalu, dan sudah tiga tahun kerja di sana. Menurut informasi, istri saya mengidap tumor itu sekitar satu tahun terakhir, dan sudah merambah ke pelipis mata," ungkap Ajat.

Diketahui, Roskiah kini, tampak pasrah atas kondisi yang menerpa. 'Bak' sudah jatuh tertimpa tangga. Istilah itu karena saat ini sang istri telah diusir dari tempat asalnya bekerja. Bahkan hanya bersama saudaranya di Jeddah, Roskiah dirawat dengan alakadarnya saja.

Baca Juga: Imbau Pekerja Migran, Astakira Cianjur: Jangan Terlena Iming-iming Visa Ziarah

Ajat berhatap, sang istri bisa kembali pulang dengan keadaan selamat hingga ke kampung halaman.

"Saya berharap pemerintah melalui Kemenlu dan pak Presiden bisa membantu kepulangan istri saya," lirih Ajat.

Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan menambahkan, saat ini Astakira tengah berkordinasi dan meminta bantuan intansi terkait agar Rosikah bisa secepatnya pulang ke Tanah Air dan berobat sesuai keinginan keluarga.

"Kami berharap agar pemerintan bisa maksimal memberikan perlindungan terhadap PMI terutama pada aspek sosial. Karena PMI adalah pahlawan devisa," kata Ali. ***