Kamis, 30 Maret 2023

Kasus Pelajar SD Dibacok MTs, Ini Saran dari KPAID Sukabumi

- Selasa, 7 Maret 2023 | 10:08 WIB
Tak Butuh Waktu Lama, Polres Sukabumi, Ringkus 14 Pelaku Pembunuhan Pelajar SD di Palabuhanratu
Tak Butuh Waktu Lama, Polres Sukabumi, Ringkus 14 Pelaku Pembunuhan Pelajar SD di Palabuhanratu

RADARCIANJUR.com - Tewasnya pelajar kelas VI SDN Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, akibat dibacok pelajar MTs pada Sabtu (04/03), telah menyita perhatian berbagai pihak.

Salah satunya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Sukabumi, mengaku prihatin dan mengucapkan belasungkawa, atas kejadian yang menipa anak SD yang menjadi korban pembacokan oleh anak SMP/Mts di Palabuanratu itu.

“Ini menjadi pukulan keras untuk kita semua, sebagai orangtua maupun tenaga pendidiknya disekolah, kalau tidak salah itu terjadi pada saat jam pembelajaran pukul 11.40 WIB. Otomatis, anak -anak itu seharunya sedang berada disekolahnya, masing-masing sebagai pelajar yang sedang di didik oleh gurunya disekolah,” kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Sukabumi, Imam Noeril kepada Radar Sukabumi (Grup Radar Cianjur) pada Senin (06/03).

Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop yang Cocok untuk Pelajar dan Memiliki Harga yang Terjangkau

Imam mengatakan, tidak bisa sepenuhnya menyudutkan dan mempersalahkan remaja itu sendiri.

Untuk itu, ia menilai harus melihat dari faktor internal maupun eksternal, terkait penyebab remaja itu melakukan tawuran.

“Seperti Faktor internal, adanya krisis identitas pada remaja, kontrol diri yang lemah dan tidak mampu menyesuaikan diri. Sedangkan faktor eksternal yakni pengaruh media, kurangnya pengawasan orangtua dan tekanan teman sebaya,” bebernya.

Selain orang tua dan tenaga pendidiknya, pihak lain yang turut bertanggung jawab atas problematika ini, adalah masyarakat dan pemerintah atau negara.

Imam juga memohon kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi, untuk melakukan pembinaan, khusus kepada warga sekolah, terutama tenaga pendidiknya.

Dimana pihak-pihak tersebut memiliki peran pentingnya, untuk merawat remaja dan menumbuhkannya menjadi pelurus peradaban bangsa.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Membeli Laptop yang Cocok untuk Pelajar

“Remaja tingkatan SMP/MTs merupakan remaja yang menuju usia baligh. Dimana, sebuah fase itu Allah telah meletakkan beban taklif di pundak remaja menuju penyempurnaan akal mereka untuk bisa membedakan mana baik dan buruk, mana bahaya dan aman,” bebernya.

Sebab itu, pada fase inilah seharusnya anak remaja menerima ilmu yang berkaitan dengan hukum syara yang didalamnya, ada pahala dan dosa. Artinya, anak-anak sebelum memasuki masa balighnya, secara ideal sudah memiliki wawasan keislaman dan terbentuk dalam dirinya kepribadian Islam. Sehingga, mereka siap menyambut masa remajanya dan mampu menjalaninya dengan benar dan berpahala.

“Kenapa demikian, karena agama dan kehidupan dunia itu, kan harus menjadi satu kesatuan dan tidak boleh terpisahkan dalam kehidupan bernegara, berkeluarga dan bermasyarakat, sehingga tidak terwarnai dengan paham sekularisme. Sebuah paham yang memisahkan agama dari kehidupan dunia yang bisa menjadi akar masalah problematika umat termasuk kenakalan remaja,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Deva Sakti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

662 Guru SMK Belajar Motor Listrik Bareng AHM

Senin, 27 Maret 2023 | 11:12 WIB

Cek Selalu Kondisi Tekanan Angin Ban Sepeda Motor

Minggu, 26 Maret 2023 | 18:07 WIB

Ngabuburit Ke Alun-Alun Bandung Yuk Udah Dibuka Loh

Minggu, 26 Maret 2023 | 16:11 WIB

Perang Sarung di Sukabumi Pelakunya Masih Bocah

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:45 WIB

Perang Sarung dan Petasan Pecah di Cileungsi Bogor

Sabtu, 25 Maret 2023 | 23:15 WIB
X