Minggu, 28 Mei 2023

Kode Penyerahan Uang Suap ke Wali Kota Bandung : Nganter Musang King

- Senin, 17 April 2023 | 12:42 WIB
Waliota Bandung Yana Mulyana mengenakan rompi tahanan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pasca terjaring OTT di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023). KPK menetapkan enam orang tersangka diantaranya Wali Kota Bandung dan pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait kasus tindak pidana suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet yang merupakan bagian dari program Bandung Smart City.  (FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
Waliota Bandung Yana Mulyana mengenakan rompi tahanan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pasca terjaring OTT di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023). KPK menetapkan enam orang tersangka diantaranya Wali Kota Bandung dan pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait kasus tindak pidana suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet yang merupakan bagian dari program Bandung Smart City. (FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

RADARCIANJUR.com - Wali Kota Bandung (nonaktif) Yana Mulyana sudah menempati Rutan KPK Mulai Minggu (16/4) dini hari.

Yana ditahan karena dugaan penerimaan ”tunjangan hari raya” (THR) dari kontraktor pelaksana proyek pengadaan closed circuit television (CCTV) dan internet service provider (ISP) program Bandung Smart City.

Yana diduga telah menerima suap senilai Rp 924,6 juta dari Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny, Manajer PT SMA Andreas Guntoro, dan CEO PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi.

Baca Juga: DAM Hadirkan Potongan Khusus hingga Special Gift Untuk Pembelian Sepeda Motor Honda

Suap diterima melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan dan Sekretaris Dishub Khairul Rijal.

Dilansir Jawapos, selain uang dalam bentuk rupiah, SGD, USD, ringgit, yen, dan bath, ada pula suap berupa sepasang sepatu merek Louis Vuitton tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 warna putih, hitam, dan cokelat.

Selain Yana, KPK menetapkan Dadang (Kadishub) dan Khairul (sekretaris dishub) sebagai tersangka penerima suap. Lalu, tiga orang petinggi perusahaan penyedia layanan digital ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Baca Juga: Ada Kolam Bernuansa Jacuzzi di Air Panas Banjar

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, perkara itu diduga berawal dari pencanangan program Bandung Smart City pada 2018. Ketika menggantikan (alm) Oded M. Danial sebagai wali kota Bandung pada 2022, Yana melanjutkan program itu dengan memaksimalkan layanan CCTV dan ISP.

Nah, sekitar Agustus tahun lalu, Andreas Guntoro (manajer PT SMA) dengan sepengetahuan Benny (direktur PTS SMA) bertemu Yana di pendapa wali kota. Pertemuan itu juga dihadiri Sony Setiadi (CEO PT CIFO).

Pertemuan itu kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan kedua pada Desember di tempat yang sama. Di pertemuan tersebut, Sony memberikan sejumlah uang kepada Yana sebagai bagian dari pengondisian PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan ISP di dishub senilai Rp 2,5 miliar melalui jalur e-catalogue. Pasca pengondisian tersebut, pihak kontraktor diduga beberapa kali memberikan uang kepada Yana.

Baca Juga: PENDIDIKAN: Cendekia Terapkan Manajemen Sekolah Ala Pesawat

Selain PT CIFO, suap diberikan PT SMA. Namun, bukan berupa uang, melainkan fasilitas pergi pulang ke Thailand.

Dalam perkara itu, KPK mengendus adanya kode penyerahan uang dari Sony kepada Yana dengan istilah "nganter musang king". Kode percakapan tersebut menjadi salah satu bukti adanya pemberian suap kepada Yana. (jpc)

Halaman:

Editor: Deva Sakti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ridwan Kamil Pamit ke Warga Jawa Barat

Minggu, 23 April 2023 | 09:55 WIB

Cari Aman Saat Mudik Menggunakan Sepeda Motor

Rabu, 19 April 2023 | 20:45 WIB
X