Rabu, 7 Juni 2023

Asal-usul Halal Bihalal Lebaran, Ada Campur Tangan Bung Karno

- Selasa, 25 April 2023 | 23:28 WIB
Ilustrasi Halal Bihalal. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi Halal Bihalal. (Dok. Pixabay)

RADARCIANJUR.com - Saat Hari Raya Lebaran biasanya umat muslim mengadakan Halal Bihalal. Istilah Halal Bihalal bermakna silaturrahmi.

Tahukah kalian, jika di balik kata Halal Bihalal ada campur tangan Presiden Pertama Ir Soekarno.

Istilah tersebut lantas dipakai hingga saat ini untuk silaturrahmi yang biasa diadakan oleh umat muslim.

Baca Juga: Viral Tendang Perempuan Pengendara Motor, Prajurit TNI AU Minta Maaf dan Dijatuhi Sanksi

Dilansir dari NU Online, bermula setelah Indonesia merdeka 1945, pada tahun 1948, para elit politik saling bertengkar, tidak mau duduk dalam satu forum.

Lantas dipertengahan bulan Ramadhan, Bung Karno memanggil KH Wahab Chasbullah ke Istana Negara, untuk dimintai pendapat dan sarannya untuk mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat.

Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan Silaturrahim.

Baca Juga: Liburan Lebaran 2023 Yuk Kunjungi Wisata Curug Terpopuler di Cianjur

Sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, dimana seluruh umat Islam disunahkan bersilaturrahmi.

Lalu Bung Karno menjawab, "Silaturrahmi kan biasa, saya ingin istilah yang lain".

"Itu gampang", kata Kiai Wahab.

"Begini, para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturrahmi nanti kita pakai istilah 'halal bi halal'", jelas Kiai Wahab.

Baca Juga: 3 Wisata Hemat di Cianjur Cocok Jadi Pilihan Untuk Mengisi Liburan Lebaran 2023

Dari saran Kiai Wahab itulah, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri saat itu, mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturrahmi yang diberi judul 'Halal bi Halal' dan akhirnya mereka bisa duduk dalam satu meja, sebagai babak baru untuk menyusun kekuatan dan persatuan bangsa.

Halaman:

Editor: Deva Sakti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Perbedaan Bioskop Zaman Dulu dan Sekarang

Jumat, 2 Juni 2023 | 18:35 WIB

Ketahui Fungsi Utama Behel Sepeda Motor

Jumat, 26 Mei 2023 | 08:58 WIB

Tips Merawat Main Stand Pada Sepeda Motor

Senin, 22 Mei 2023 | 14:26 WIB
X