RADARCIANJUR.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial untuk terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.
"Generasi muda juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman, memanfaatkan teknologi, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan startup pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) merupakan salah satu cara dari Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mencetak wirausaha muda pertanian.
Sejauh ini program PWMP terus mengalami kemajuan dalam berbagai aspek dari memulai produk sampai mengembangkan produk yang menjadi ciri khas masing-masing usaha PWMP ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian. Diharapkan akan berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” ujar Dedi.
Adalah Muhammad Ikbal, Elviyana Nurdiya N, Silviana Putri, Hendra Kurniadi dan Sendi Ramadhan tingkat 2 Jurusan Pertanian Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor yang memulai usaha PWMP dengan mengolah produk minuman dari lidah buaya yang sangat berkhasiat bagi tubuh,apalagi dapat mengurangi resiko terkena kanker
Bahan utama dari Produk yang dinamakan Nata De Aloevera ini berasal dari hasil panen mereka sendiri, yang mereka budidayakan selama 6 bulan dan diolah menjadi minuman yang sangat berkhasiat bagi tubuh,walaupun tanpa pengawet minuman aloe vera dapat tahan 1 – 2 minggu jika disimpan pada suhu dingin, Nata De Aloevera mempunya 3 varian rasa strawberry,leci dan melon.
Walaupun estimasi waktu panen terbilang cukup lama Muhammad Ikbal dan kelompok nya cukup optimis tentang produknya ini.
”Kami mulai usaha Nata De Aloevera ini dari bulan agustus 2022, karena kami harus menanam dulu bibit lidah buaya nya dan baru dapat di panen pada januari 2023, walaupun menanam awal nya lama tapi waktu panen selanjutnya berkurang menjadi 3 bulan per panen karena kami hanya mengambil pelepahnya saja dan akan tumbuh lagi” papar Ikbal
Produk Nata De Aloevera mempunyai khasiat bagi tubuh,
”Untuk bagian produksi Nata De Aloevera ini kami tidak ada masalah,kami memproduksi bisa menghasilkan produk 100 pcs Nata De Aloe Vera dan menghasilkan Rp 300.000.00- bersih perproduksi” papar Ikbal
Harga dari Nata De Aloevera pun terbilang murah dengan banyak khasiatnya, dibandrol dengan harga Rp 8.000 sudah bisa menikmati minuman segar dan berkhasiat ini, dan jika memesan banyak akan mendapatkan potongan harga lagi. Mereka pun memanfaatkan sosial media Instagram @aloera_farm untuk memasarkan produknya.***
Pewarta : Ardianinda Wisda
Kontributor : Risman Diyansyah
Artikel Terkait
Angkat Kearifan Lokal, Mahasiswa Polbangtan Hasilkan Produk Kosmetik Bedda Lotong
Bearish Snack, Cemilan Kekinian Produksi Mahasiswa Polbangtan Kementan
Cheerful Pet, Usaha Pet Grooming Mahasiswa Polbangtan Kementan
Kenyot Yuks, Olahan Susu Murni Karya Mahasiswa Polbangtan Kementan
Dukung “Genta Organik” Polbangtan Kementan Libatkan Pemda Kalimantan Utara