RADARCIANJUR.com - Kebijakan penerapan aktivitas sekolah mulai jam 05.00 wita bagi SMA dan SMK di Kupang menjadi sorotan berbagai pihak.
Kepala Ombudsman Nusa Tenggara Timur (NTT) Darius Beda Daton meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi mengkaji kembali kebijakan tersebut.
”Setelah saya mendapatkan potongan video berisi soal kebijakan tersebut yang disampaikan Pak Gubernur, saya meminta agar kebijakan itu mohon didiskusikan kembali dengan komite sekolah dan para orang tua,” kata Darius Beda Daton, Selasa (28/2).
Baca Juga: Peringkat 639 Indonesia: SMAN 1 Cianjur masuk Sekolah Terbaik Versi LTMPT
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ingin agar aktivitas sekolah khusus bagi SMA dan SMK dimulai pukul 05.00 wita. Hal itu untuk meningkatkan etos kerja anak-anak SMA dan SMK.
Orang nomor satu di NTT itu menginginkan agar dengan sekolah mulai pukul 05.00 wita, NTT bisa menciptakan para pelajar dan sekolah yang unggul.
Bahkan Gubernur Laiskodat menginginkan satu atau dua sekolah dari daerahnya masuk 200 sekolah unggul nasional.
Darius menyatakan bertanya-tanya alasan apa sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mengalihkan jam masuk sekolah dari mulai 07.15 menjadi 05.00 wita.
Baca Juga: Pekan Lomba Kreativitas Siswa 2023: 62 Sekolah Dasar Siap Bersaing
”Tentunya ada urgensinya kenapa sehingga membuat kebijakan itu dari semula jam 07.15 menjadi jam 05.00 wita. Urgensi itu perlu dijelaskan pemerintah provinsi,” ujar Darius Beda Daton.
Darius juga mengatakan, kebijakan tersebut sangat berdampak luas. Sebab, ada korelasi lagi dengan bagaimana aparat keamanan pagi-pagi di jalan.***
Artikel Terkait
Jaring Bakat Pelajar: PDBI Cianjur Menemukan Atlet Muda Berbakat di Sekolah-sekolah
22 Sekolah Meriah Pekan Kreatifitas Siswa di Kecamatan Haurwangi Cianjur
Pekan Lomba Kreativitas Siswa 2023: 62 Sekolah Dasar Siap Bersaing
SMAN 1 Cianjur masuk Sekolah Terbaik Versi LTMPT