RADARCIANJUR.com - Kedepannya, tak hanya kebutuhan sehari-hari yang bisa terpenuhi melalui marketplace. Kebutuhan guru di sekolah-sekolah pun akan dijawab lewat marketplace.
Kini, Pemerintah ngebut merampungkan payung hukum baru untuk rencana program marketplace guru.
Rencananya, aturan untuk program itu dibuat dalam bentuk peraturan pemerintah (PP).'
Baca Juga: Menang Lawan Chelsea dan Melaju ke Liga Champions, 2 Pemain Manchester United Harus Cedera
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Alex Denni menjelaskan, aturan hukum tengah dirumuskan bersama oleh kementerian/lembaga terkait.
Saat ini, di antara 726 daftar inventarisasi masalah (DIM), lebih dari 600 DIM selesai dibahas.
”Ada satu PP yang sedang kita rumuskan bersama. PP manajemen ASN ini yang mudah-mudahan bisa menyederhanakan banyak hal dalam konteks manajemen ASN, mulai rekrutmen sampai reward sistem dan lain-lain,” paparnya kemarin seperti dilansir Jawapos.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, pihaknya akan menyiapkan skema agar rekrutmen bisa lebih fleksibel waktunya. Termasuk soal lokasi tes dan lain-lain. Mengingat, seleksi nanti tak lagi dilaksanakan serentak dan dalam jumlah besar seperti saat ini.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Populer di Wonosobo, Nomor 3 Menawarkan Pemandangan Spektakuler
”Jadi, fleksibilitas rekrutmen ini memang sedang jadi agenda kami,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, tidak hanya terkait pemenuhan kebutuhan guru, tapi juga distribusinya. Hal itulah yang ingin diterobos Mendikbudristek Nadiem Makarim melalui rencana kebijakan marketplace guru. Sebab, nanti ada ikatan dinas bagi calon guru penerima beasiswa pemerintah. Mereka bakal ditempatkan di daerah-daerah yang kekurangan guru selama sekitar tiga tahun.
Sementara itu, Nadiem mengungkapkan, dengan rancangan PP manajemen ASN, formasi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru bisa ditentukan pusat. Kemudian, rekrutmen untuk guru bisa dilakukan melalui talent pool yang disediakan pemerintah. ”Karena real time rekrutmen, tes seleksi nggak harus gelondongan dua kali setahun. Kita bisa punya testing center di mana-mana, yang kapan pun guru-guru honorer ingin masuk bisa mengikuti seleksi,” paparnya.
Ide talent pool itu diapresiasi sejumlah anggota dewan. Meski demikian, Kemendikbudristek diminta menyelesaikan pekerjaan rumah sebelumnya. Yakni, menempatkan para guru honorer yang sebelumnya telah lulus passing grade dalam seleksi ASN. ”Cut off dulu, selesaikan dulu yang ada. Masih ada P1 yang belum jelas nasibnya, yang sebelumnya dinyatakan lolos, dibatalkan penempatan, dan lainnya,” tegas anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa.
Baca Juga: Jin Khodam Sudah Tayang, Ini Jadwal Film Bioskop XXI Citimall Cianjur Jumat 26 Mei 2023
Artikel Terkait
Disdikpora Cianjur Tampung Aspirasi Guru-guru PAI Soal Tiadanya PPPK: Kami Akan Sampaikan Lagi
662 Guru SMK Belajar Motor Listrik Bareng AHM
Catat 81 Guru Penggerak PNS-Non PNS di Cianjur, Disdikpora Ungkap Keunggulannya
Nasib Guru Honorer di Cianjur Masih Ngambang, Bupati: Itu Bukan Kebijakan Pemkab
20 Mapel di Seleksi PPPK Guru